Halo, saya Fransiska Pangesthi...
ini cerita, celotehan, doa, harapan, uneg-uneg, curhatan, imajinasi, motivasi, candaan saya yang dituangkan dalam tulisan.....

terima kasih sudah mampir di blog saya.. semoga berkenan membacanya.. :)

Tuesday, June 16, 2020

Berdamai Dengan Diri Sendiri

kata beberapa orang yang mengenal saya dan mungkin salah satunya adalah kalian yang sedang membaca tulisan ini, saya adalah orang yang selalu ceria.. ya kalian bebas mendefinisikan saya seperti apa..

percayalah, saya hanya manusia biasa.. meskipun banyak banget hal-hal positif, seru dan menyenangkan yang saya lakukan.. tapi terkadang saya juga menutupi apa yang saya rasa..

sebagai manusia biasa, saya kadang juga mengalami perasaan insecure, sakit hati, stress, sedih, kecewa, kesal, marah, takut ga berkenan bagi orang lain, mau mengungkapkan yang saya rasakan tapi tertahan karena ga enakan, suka menyalahkan diri sendiri, suka nangis tanpa sebab.. bahkan sering bertanya-tanya dalam hati sama Tuhan, kenapa saya begini, kenapa ini bisa terjadi pada saya, dan lain sebagainya.. hehe..

tapi walaupun saya merasakan hal-hal yang ga menyenangkan kayak gitu, saya tetap memilih untuk share hal-hal yang baik-baik aja.. karena bagi saya, ga perlu juga orang lain tau pergumulan saya dan saya juga tau bahwa setiap orang juga punya kekurangan dan pergumulannya masing-masing..

pertengahan bulan Mei 2020 lalu, saya dengerin podcast Romo Aldo (Romo di gereja saya) tema-nya tentang "Berdamailah Dengan Diri Sendiri".. sharing yang menyentuh, menyegarkan dan pastinya ada hal-hal baik yang dapat saya petik untuk kebaikan saya..

sepertinya saya juga perlu banget berdamai dengan diri sendiri.. menerima kekurangan diri sendiri.. memaafkan diri sendiri.. menjadi diri sendiri... dan terus bersyukur.. agar beban-beban yang ada bisa terasa lebih ringan.. dan satu hal yang pasti adalah Tuhan selalu mengasihi saya.. kamu.. dan kita semua...

inhale love... exhale hate... cheers... :)

Tuesday, January 22, 2019

Flying Fox Terpanjang di Asia tenggara.

Woohoooo.... I'm flying...... 🦅🦅

Begitulah kalimat pertama yang keluar dari mulut saya saat meluncur dengan flying fox ini.

Bagi yang suka menguji adrenalin, jangan ketinggalan untuk mencoba wisata yang satu ini! Flying Fox di Green Vilage, Gedangsari, Jogjakarta ini dijamin akan memicu adrenalin kalian.

Menurut info yang saya dapatkan, flying fox ini merupakan salah satu yang terpanjang di Asia Tenggara, dengan lintasan sepanjang 625 meter, dengan kecepatan meluncur sekitar 80 kilometer per jam. Untuk mencoba wahana ini perlu membayar tiket sebesar Rp.100,000,-

Flying fox ini menurut saya berbeda dengan flying fox lain yang pernah saya coba sebelumnya. Biasanya di tempat lain posisinya duduk ya, tapi kalau di sini posisi kita tengkurap, dengan posisi kaki ditekuk ke belakang saat meluncur, dan saat mau berhenti posisi kaki diturunkan untuk memperlambatnya.

Oh iya, sebelum memulainya, saya diminta untuk mengisi surat pernyataan sehat dan juga ditimbang badannya untuk keperluan keamanan. Tapi jangan khawatir, karena yang saya rasakan saat mencoba ini sangat aman dan nyaman, mulai dari helm dan body harness disesuaikan dengan badan masing-masing jadi tidak longgar. Dari sisi keamanan wahana ini menggunakan peralatan standard internasional yang dijamin aman bagi kalian. 

Kalian juga bisa melihat keindahan pemandangan alam dengan hamparan pegunungan dan bukit sambil merasakan sensasi terbang melayang di udara.



Gimana? sudah kebayang serunya meluncur dengan flying fox dari atas bukit? Atau malah sudah pernah mencoba? Ayo share dong pengalamannya.

Lokasi: Flying Fox Green Vilage Gedangsari, Desa Mertelu, Gedangsari, Gunungkidul, Yogyakarta.

Foto dan tulisan ini pernah saya unggah di instagram @travelnatic, sekarang saya repost di blog ini dengan sedikit perubahan dan pengembangan cerita.


Friday, January 18, 2019

Gua Maria Cisantana

Seperti mengenang kembali perjalanan bersama almarhum kakak saya. Terakhir ke sini, waktu saya masih duduk di kelas 4 SD (sekitar tahun 1993).

Minggu, 8 Oktober 2017, saya bersama orangtua saya dan teman2 arisannya pergi ziarah ke Gua Maria Sawer Rahmat atau dikenal juga dengan Gua Maria Cisantana.

Gua Maria ini terdapat di desa Cigugur, Kuningan, Jawa Barat yaitu bernama desa Cisantana. Letaknya di lereng Timur kaki Gunung Ciremai pada ketinggian +/- 700m dari permukaan laut. 

Walaupun perjalanannya melelahkan karena harus jalan kaki dengan jarak yang cukup jauh untuk mengikuti prosesi jalan salib, tapi bersyukur banget karena hari itu semuanya sehat, dan didukung oleh cuaca cerah dan udara yg sejuk, sehingga semua ibu2 dan bapak2 yg sudah lanjut usia, bisa mengikuti acaranya sampai selesai.





Sunday, January 13, 2019

Sunset di Bukit Merese

Merenungkan keindahan alam ciptaan Tuhan dan menikmati sunset dari atas Bukit Merese.

Bukit ini menjadi salah satu destinasi favorit jika ada keluarga atau teman yang ingin berlibur ke Lombok. Sambil menunggu sunrise / sunset, kita juga bisa melihat pemandangan Pantai Tanjung Aan dan Batu Payung yang cantik yang bisa dilihat dari atas bukit ini.

Semilir angin pun menyapa saya ketika sampai di atas Bukit Merese. Dan dari kejauhan saya melihat sesuatu yang menarik selain pemandangan pantai dan lautan luas yaitu seorang penggembala dan sekawanan kerbau yang sudah menuruni bukit, sepertinya sudah mau kembali ke kandang. 

Penggembala itu tampaknya berperan penting untuk memimpin dan mengawasi agar sekawanan ternaknya mendapatkan rumput untuk dimakan dan memastikan supaya kerbau-kerbau tidak terpencar saat berada di padang rumput. Hmm, pastinya bukan pekerjaan yang mudah. Ya, pemandangan seperti itu memang salah satu pemandangan yang bisa kita nikmati saat berada di bukit ini.

Foto : Fransiska Pangesthi. Bukit Merese, Lombok Tengah, NTB.

Bukit Merese telah berhasil membuat saya jatuh cinta pada keindahannya. Nah, sekarang coba iseng hitung ada berapakah kerbau yang ada difoto ini? hehee... 

Lokasi : Bukit Merese, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Tulisan dan foto ini pernah saya unggah di instagram @travelnatic, lalu saya repost di blog saya ini dengan sedikit revisi dan pengembangan cerita.


Sunday, April 2, 2017

resensi novel berjudul Prolog

Bagiku, hujan selalu berhasil membangkitkan kenangan indah bersama seseorang. Seseorang yang entah mengapa mulai sering membuang pandang. Akan tetapi, dia harus tahu kalau hatiku bukanlah tempat penyewaan barang. Ia tak bisa sesuka hati meminjam dan mengembalikan hati yang sudah kuserahkan sejak kali pertama bertemu dengannya. Namun, cinta selalu tahu cara membuat seseorang bertingkah tidak rasional. Menjadi tidak masuk akal.

Ada satu hal yang kuyakini, ini bukanlah epilog bagi kisah kami, melainkan prolog untuk awal kehidupan yang bahagia antara aku dan dia yang seperti hilang ditelan hujan. Aku hanya ingin kisah ini berlangsung lama. Tak peduli penuh luka atau air mata. Yang kuinginkan hanyalah satu, selalu bersamanya.

Wednesday, February 11, 2015

sudah setahun terbengkalai..

wahh... sudah setahun saya ngga buka blog saya ini... terbengkalai begitu saja... hikss.

tunggu yaa... saya pasti akan kembali menulis lagi... hehe...